Minggu, 28 November 2010

Cara Mencintai Al-Islam dan Al-Qur’an

masjidSegala pujian semata-mata hanya bagi Allah Tuhan semesta Alam, Allah Tuhan langit dan bumi , Penguasa seluruh makhluqnya, dan Penguasa di Dunia dan di Akherat. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan kepada seluruh manusia yang mengikuti dan mengamalkan jalan petunjukNYa.
Allah Pencipta, Pemelihara, Penyantun seluruh alam memberikan khabar kebenaran kepada umat manusia, mengabarkan lewat Rasulnya, bahwa kedatangan Rasulullah Muhammad SAW adalah termasuk tanda-tanda kedatangan Hari Akhir (Qiyamat).
Antara diutusnya Rasulullah Muhammad SAW dan hari kiyamat diibaratkan sebagimana jari telunjuk dan jari tengah. Empat belas abad sudah berlalu, tetapi dunia belum qiyamat. Memang hari qiyamat waktunya dirahasiakan oleh Allah SWT, agar setiap diri dapat berbuat amal sebaik-baiknya.
Rasulullah Muhammad adalah Nabi Terakhir, tidak ada Nabi sesudahnya, dan kita semua adalah umat zaman akhir. Kitab suci terakhir yang Allah turunkan kepada umat manusia adalah Al-Qur’anul Karim. Dan Allah-lah yang menjaga kesucian, kebenaran dan keberkahannya hingga hari qiyamat .Barang siapa berpegang teguh kepadanya, selamatlah mereka. Barang siapa yang mengingkari rugi dan celakalah mereka.
Beberapa ayat yang menjelaskan tentang penjagaan Allah padanya, dan kesucian isinya sebagaimana dalam ayat-ayat berikut.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (QS. 15:9)
Al-Qur’an sebagai petunjuk dan cahaya kebenaran dari Allah, yang tidak ada keraguan didalamnya bagi orang-orang yang bertaqwa (orang yang berhati suci dan selalu benar dalam berbuat)
Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (QS. 2:2)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mu’jizatnya) dan telah kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (al-Qur’an). (QS. 4:174)
Allah menghendaki keselamatan bagi siapa saja yang mengimani, mempercayai, dan mengamalkannya
Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. 5:16)
Dia adalah kitab yang penuh barokah (kemanfaatan baik yang melimpah ruah) bagi siapapun yang mengamalkan petunjuk didalamnya
Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. 38:29)
Barang siapa yang mengikuti dan mengamalkan petunjuknya akan menemukan jalan-jalan kemuliaan, dan menjadi orang yang mulia di dunia dan di akherat.
Sesungguhnya telah kami turunkan kepada kamu sebuah kitab yang di dalamnya terdapat sebab-sebab kemuliaan bagimu. Maka apakah kamu tiada memahaminya (QS. 21:10)
Nilai-nilai kebenaran dan pengamalan Al-Qur’an lebih mulia dari sekedar nilai-nilai materi yang telah Allah sebarkan di muka bumi.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 10:57)
Katakanlah:”Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. 10:58)
Al-Qur’an adalah kitab yang diturunkan dari sisi Allah Tuhan pemilik seluruh Alam
sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia, (QS. 56:77)
pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), (QS. 56:78)
tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (QS. 56:79)
Diturunkan dari Tuhan Semesta Alam. (QS. 56:80)

Kitab Al-Qur’an tidak ada kebatilan (kesalahan dan kebohongan) didalamnya
Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari al-Qur’an ketika al-Qur’an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia. (QS. 41:41)
Yang tidak datang kepadanya (al-Qur’an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari (Tuhan) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (QS. 41:42)

Apa yang dikhabarkan oleh Al-Qur’an pasti akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah sesuai dengan waktu yang telah ditetepkan oleh-Nya
Untuk tiap-tiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. (QS. 6:67)
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Qur’an itu benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu (QS. 41:53)
Walaupun orang-orang tidak mau meyakini kebenaran Al-Qur’an, namun Allah, malaikat-malaikat-Nya dan orang-orang yang sholih yang berbakti kepada-Nya meyakini kebenarannya
(Mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui al-Qur’an yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). Cukuplah Allah yang mengakuinya. (QS. 4:166)
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (al-Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata:”Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran al-Qur’an dan kenabian Muhammad saw). (QS. 5:83)
Orang-orang yang bergelimang dalam nyata-nyata berbuat kezaliman dikatakan Allah bahwa mereka akan menyangsikan dan mengingkari kebenaran Al-Qur’an
Sebenarnya, al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim. (QS. 29:49)
Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. 17:82)
Orang yang tidak beriman kepada kehidupan akherat akan meragukan dan menolak kebenaran Al-Qur’an, demikian pula orang-orang yang hatinya tertutup dengan noda-noda dosa.
Dan apabila kamu membaca al-Qur’an niscaya Kami adakan antara kamu orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup, (QS. 17:45)
dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam al-Qur’an, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya. (QS. 17:46)

Manusia boleh memilih apakah akan mengimani atau mengkafiri firman Allah dalam kitab suci Al-Qur’an, namun masing-masing dengan segala konsekwensinya
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Taghut dan beriman kepada Allah, maka sesunguhnya ia tela berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. 2:256)
Dan katakanlah:”Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. (QS. 18:29)
Kitab suci Al-Qur’an sebagai batu ujian (penguji) akan kebenaran kitab-kitab suci sebelumnya. Apakah kitab tersebut masih bersih dan benar apakah sudah mendapat perubahan akibat campur tangan manusia. Bila masih sesuai dengan Al-Qur’an berarti kitab suci tersebut masih terjaga kesuciannya, namun bila sudah menyelisihi Al-Qur’an berarti kitab suci tersebut sudah dipalsukan.
Dan Kami telah turunkan kepadamu al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkansebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu, (QS. 5:48)
Demikian kuatnya Allah mengajak manusia kembali kepada kebenaran, kembali kepada Mengesakan Allah, kembali kepada kebenaran yang telah dibentangkan lewat sunatullah baik yang tertulis dalam kitab-kitab-Nya atau yang tertulis di alam raya. Allah Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mengajak manusia untuk hidup selamat dan bahagia dengan mengikuti jalan lurus, jalan fitrah, jalan kebenaran dari Allah Al-Qur’an..
Bila diri kita suka bergelimang dalam budaya-budaya kema’siyatan, kezaliman dan kedurhakaan, kesombongan, keangkuhan, dan telah mendarah daging dalam diri, pasti kita akan benci dengan kebenaran yang datang dari Allah, yaitu Al-Qur’an. Bila manusia masih saja menolak dan membangkang, maka semua akibat yang akan diterima oleh manusia di dunia dan di akherat adalah akibat salahnya sendiri, bukan orang lain.
Manusia harus merendahkan diri dihadapan Allah, karena memang manusia itu berasal dari setitik air mani, segumpal tanah yang amat dhoif. Semoga Allah membimbing kita semua untuk mencintai dalam mempelajari dan mengamalkan petunjuk-petunjuk Al-Islam, Al-Qur’an dan As-Sunnah, Amien. Wallahu a’lam.
http://mta-online.com

15 Langkah Efektif untuk al-Quran

Oleh Ahmad Zain An Najah, MA
(dari ahmadzain.wordpress.com/2007/04/25/sukses-belajar-2/)
Sesuatu yang paling berhak dihafal adalah Al Qur’an, kerana Al Qur’an adalah Firman Allah, pedoman hidup umat Islam, sumber dari segala sumber hukum, dan bacaan yang paling sering dulang-ulang oleh manusia. Oleh kerananya, seorang penuntut ilmu hendaknya meletakkan hafalan Al Qur’an sebagai prioriti utamanya.
qurancover.jpgBerkata Imam Nawawi : “ Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, kerana ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. Kalau sudah hafal Al Quran jangan sekali- kali menyibukkan diri dengan hadis dan fiqh atau material lainnya, kerana akan menyebabkan hilangnya sebahagian atau bahkan seluruh hafalan Al Quran. “
Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66
Di bawah ini beberapa langkah efektif untuk menghafal Al Qur’an yang disebutkan para ulama, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Langkah Pertama : Pertama kali seseorang yang ingin menghafal Al Qur’an hendaknya mengikhlaskan niatnya hanya kerana Allah sahaja. Dengan niat ikhlas, maka Allah akan membantu menjauhkan anda dari rasa malas dan bosan. Suatu pekerjaan yang diniatkan ikhlas, biasanya akan terus dan tidak berhenti. Berbeza kalau niatnya hanya untuk mengejar material atau hanya ingin ikut perlumbaan, atau kerana yang lain.
  • Langkah Kedua : Hendaknya setelah itu, ia melakukan Solat Hajat dengan memohon kepada Allah agar dimudahkan di dalam menghafal Al Qur’an. Waktu solat hajat ini tidak ditentukan dan doa’anyapun diserahkan kepada masing-masing peribadi. Hal ini sebagaimana yang diriwayat Hudzaifah ra, yang berkata :
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى
“ Bahwasanya Rasulullah saw jika ditimpa suatu masalah beliau langsung mengerjakan solat. “()
  • Langkah Ketiga : Memperbanyak do’a untuk menghafal Al Qur’an. ()
Do’a ini memang tidak terdapat dalam hadis, akan tetapi seorang muslim boleh berdo’a menurut kemampuan dan bahasanya masing-masing. Mungkin anda boleh berdo’a seperti ini :
اللهم وفقني لحفظ القرآن الكريم ورزقني تلاوته أناء الليل وأطراف النهار على الوجه الذي يرضيك عنا يا أرحم الراحمين .
“ Ya Allah berikanlah kepadaku taufik untuk menghafal Al Qur’an, dan berilah aku kekuatan untuk terus membacanya siang dan malam sesuai dengan ridha dan tuntunan-Mu , wahai Yang Maha Pengasih “.
  • Langkah Keempat : Menentukan salah satu metode untuk menghafal Al Qur’an. Sebenarnya banyak sekali metode yang boleh digunakan untuk menghafal Al Qur’an, Masing-masing akan mengambil metode yang sesuai dengan dirinya. Akan tetapi di sini hanya akan disebutkan dua metode yang sering dipakai oleh sebahagian penghafaz, dan terbukti sangat efektif :
Metode Pertama : Menghafal per satu halaman ( menggunakan Mushaf Madinah ). Kita membaca satu lembar yang mahu kita hafal sebanyak tiga atau lima kali secara benar, setelah itu kita baru mulai menghafalnya. Setelah hafal satu lembar, baru kita pindah kepada lembaran berikutnya dengan cara yang sama. Dan jangan sampai pindah ke halaman berikutnya kecuali telah mengulangi halaman- halaman yang sudah kita hafal sebelumnya. Sebagai contoh : jika kita sudah menghafal satu lembar kemudian kita lanjutkan pada lembar ke-dua, maka sebelum menghafal halaman ke-tiga, kita harus mengulangi dua halaman sebelumnya. Kemudian sebelum menghafal halaman ke-empat, kita harus mengulangi tiga halaman yang sudah kita hafal. Kemudian sebelum meghafal halaman ke-lima, kita harus mengulangi empat halaman yang sudah kita hafal. Jadi, tiap hari kita mengulangi lima halaman : satu yang baru, empat yang lama. Jika kita ingin menghafal halaman ke-enam, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman dua, tiga, empat dan lima. Untuk halaman satu kita tinggal dulu, kerana sudah terulangi lima kali. Jika kita ingin menghafal halaman ke-tujuh, maka kita harus mengulangi dulu empat halaman sebelumnya, yaitu halaman tiga, empat, lima, dan enam. Untuk halaman satu dan dua kita tinggal dulu, kerana sudah terulangi lima kali, dan begitu seterusnya.
Perlu diperhatikan juga, setiap kita menghafal satu halaman sebaiknya ditambah satu ayat di halaman berikutnya, agar kita boleh menyambungkan hafalan antara satu halaman dengan halaman berikutnya.
Metode Kedua : Menghafal per- ayat , yaitu membaca satu ayat yang mahu kita hafal tiga atau lima kali secara benar, setelah itu, kita baru menghafal ayat tersebut. Setelah selesai, kita pindah ke ayat berikutnya dengan cara yang sama, dan begiu seterusnya sampai satu halaman. Akan tetapi sebelum pindah ke ayat berikutnya kita harus mengulangi apa yang sudah kita hafal dari ayat sebelumnya. Setelah satu halaman, maka kita mengulanginya sebagaimana yang telah diterangkan pada metode pertama . ()
Untuk memudahkan hafalan juga, kita boleh membahagi Al Qur’an menjadi tujuh hizb ( bahagian ) :
  1. Surat Al Baqarah sampai Surat An Nisa’
  2. Surat Al Maidah sampai Surat At Taubah
  3. Surat Yunus sampai Surat An Nahl
  4. Surat Al Isra’ sampai Al Furqan
  5. Surat As Syuara’ sampai Surat Yasin
  6. Surat As Shoffat sampai Surat Al Hujurat
  7. Surat Qaf sampai Surat An Nas
Boleh juga dimulai dari bagian terakhir yaitu dari Surat Qaf sampai Surat An Nas, kemudian masuk pada bahagian ke-enam dan seterusnya.
  • Langkah Kelima : Memperbaiki Bacaan.
Sebelum mulai menghafal, hendaknya kita memperbaiki bacaan Al Qur’an agar sesuai dengan tajwid. Perbaikan bacaan meliputi beberapa hal, diantaranya :
a) Memperbaiki Makhraj Huruf. Seperti huruf ( dzal) jangan dibaca ( zal ), atau huruf ( tsa) jangan dibaca ( sa’ ) sebagaimana contoh di bawah ini :
ثم —— > سم / الذين —- > الزين
b) Memperbaiki Harakat Huruf . Seperti yang terdapat dalam ayat-ayat di bawah ini :
1/ وَإِذِ ابْتَلَى إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمات ( البقرة : 124 ) —- > )إبراهيمُ ﴾
2/ وَكُنْت ُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ ( المائدة : 116 )
وَكُنْت ُ < ——— > كُنْتَ
3/ أَفَمَنْ يَهْدِي إِلَى الْحَقِّ أَحَقُّ أَنْ يتَّبَعَ أَمْ مَنْ لَا يَهِدِّي إِلَّا أَنْ يُهْدَى ( ونس : 35 ) —- > أم من لا يَهْدِي
4/ رَبَّنَا أَرِنَا الَّذَيْنِ أَضَلَّانَا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ( فصلت :29 ) —– > الَّذِين
5/ فَكَانَ عَاقِبَتَهُمَا أَنَّهُمَا فِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ الظَّالِمِينَ ﴾ الحشر: 17) —– > خالدِين فيها
  • Langkah Keenam : Untuk menunjang agar bacaan baik, hendaknya hafalan yang ada, kita tasmi’kan kepada orang lain, agar orang tersebut membenarkan jika bacaan kita salah. Kadang, ketika menghafal sendiri sering terjadi kesalahan dalam bacaan kita, kerana kita tidak pernah mentasmi’kan hafalan kita kepada orang lain, sehingga kesalahan itu terus terbawa dalam hafalan kita, dan kita menghafalnya dengan bacaan tersebut bertahun-tahun lamanya tanpa mengetahui bahwa itu salah, sampai orang lain yang mendengarkannya akhirnya memberitahukan kesalahan tersebut.
  • Langkah Ketujuh : Faktor lain agar bacaan kita baik dan tidak salah, adalah memperbanyak untuk mendengar kaset-kaset bacaan Al Qur’an murattal dari syeikh yang mantap dalam bacaannya. Kalau boleh, tidak hanya sekadar mendengar sambil mengerjakan pekerjaan lain, akan tetapi mendengar dengan serius dan secara teratur. Untuk diketahui, akhir-akhir ini – Alhamdulillah – banyak program TV yang menyiarkan secara langsung pelajaran Al Qur’an murattal dari seorang syeikh yang mantap.
  • Langkah Kelapan : Untuk menguatkan hafalan, hendaknya kita mengulangi halaman yang sudah kita hafal sesering mungkin, jangan sampai kita sudah merasa hafal satu halaman, kemudian kita tinggal hafalan tersebut dalam tempoh yang lama, hal ini akan menyebabkan hilangnya hafalan tersebut. Diriwayatkan bahwa Imam Ibnu Abi Hatim, seorang ahli hadis yang terkenal dengan kuatnya hafalannya. Pada suatu ketika, ia menghafal sebuah buku dan diulanginya berkali-kali, mungkin sampai tujuh puluh kali. Kebetulan dalam rumah itu ada nenek tua. Kerana seringnya dia mengulang-ulang hafalannya, sampai nenek tersebut bosan mendengarnya, kemudian nenek tersebut memanggil Ibnu Abi Hatim dan bertanya kepadanya : Wahai anak, apa yang sedang engkau kerjakan ? “Saya sedang menghafal sebuah buku “ , jawabnya. Berkata nenek tersebut : “ Jangan seperti itu, saya saja sudah hafal buku tersebut hanya dengan mendengar hafalanmu.” . “ Kalau begitu, saya ingin mendengar hafalanmu “ kata Ibnu Abi Hatim, lalu nenek tersebut mulai mengeluarkan hafalannya. Setelah kejadian itu berlalu setahun lamanya, Ibnu Abi Hatim datang kembali kepada nenek tersebut dan meminta agar nenek tersebut menngulangi hafalan yang sudah dihafalnya setahun yang lalu, ternyata nenek tersebut sudah tidak hafal sama sekali tentang buku tersebut, dan sebaliknya Ibnu Abi Hatim, tidak ada satupun hafalannya yang lupa. () Cerita ini menunjukkan bahwa mengulang-ulang hafalan sangatlah penting. Barangkali kalau sekadar menghafal banyak orang yang mampu melakukannya dengan cepat, sebagaimana nenek tadi. Bahkan kita sering mendengar seseorang boleh menghafal Al Qur’an dalam hitungan minggu atau hitungan bulan, dan hal itu tidak terlalu sulit, akan tetapi yang sulit adalah menjaga hafalan dan mengulanginya secara konsisten.
  • Langkah Kesembilan : Faktor lain yang menguatkan hafalan adalah menggunakan seluruh panca indera yang kita miliki. Maksudnya kita menghafal bukan hanya dengan mata saja, akan tetapi dengan membacanya dengan mulut kita, dan kalau perlu kita lanjutkan dengan menulisnya ke dalam buku atau papan tulis. Ini sangat membantu hafalan seseorang. Ada beberapa teman dari Morocco yang menceritakan bahawa cara menghafal Al Qur’an yang diterapkan di sebagian daerah di Morocco adalah dengan menuliskan hafalannya di atas papan kecil yang dipegang oleh murid, setelah mereka menghafalnya di luar kepala, baru tulisan tersebut dicuci dengan air.
  • Langkah Kesepuluh : Menghafal kepada seorang guru.
Menghafal Al Qur’an kepada seorang guru yang ahli dan mapan dalam Al Qur’an adalah sangat diperlukan agar seseorang boleh menghafal dengan baik dan benar. Rasulullah saw sendiri menghafal Al Qur’an dengan Jibril as, dan mengulanginya pada bulan Ramadlan sampai dua kali katam.
  • Langkah Kesebelas : Menggunakan satu jenis mushaf Al Qur’an dan jangan sekali-kali pindah dari satu jenis mushaf kepada yang lainnya. () Kerana mata kita akan ikut menghafal apa yang kita lihat. Jika kita melihat satu ayat lebih dari satu posisi, jelas itu akan mengaburkan hafalan kita. Masalah ini, sudah dihimbau oleh salah seorang penyair dalam tulisannya :
العين تحفظ قبل الأذن ما تبصر فاختر لنفسك مصحف عمرك الباقي .
“ Mata akan menghafal apa yang dilihatnya- sebelum telinga- , maka pilihlah satu mushaf untuk anda selama hidupmu. “()
Yang dimaksud jenis mushaf di sini adalah model penulisan mushaf. Di sana ada beberapa model penulisan mushaf, diantaranya adalah : Mushaf Madinah atau terkenal dengan Al Qur’an pojok, satu juz dari mushaf ini terdiri dari 10 lembar, 20 halaman, 8 hizb, dan setiap halaman dimulai dengan ayat baru. Mushaf Madinah ( Mushaf Pojok ) ini paling banyak dipakai oleh para pengahafal Al Qur’an, banyak dibagi-bagikan oleh pemerintah Saudi kepada para jama’ah haji. Cetakan-cetakan Al Qur’an sekarang merujuk kepada model mushaf seperti ini. Dan bentuk mushaf seperti ini paling baik untuk dipakai menghafal Al Qur’an.
Disana ada model lain, seperti mushaf Al Qur’an yang dipakai oleh sebahagian orang Mesir, ada juga mushaf yang dipakai oleh sebahagian orang Pakistan dan India, bahkan ada model mushaf yang dipakai oleh sebagian pondok pesantren tahfidh Al Qur’an di Indonesia yang dicetak oleh Manar Qudus , Demak.
  • Langkah Keduabelas : Pilihlah waktu yang tepat untuk menghafal, dan ini tergantung kepada peribadi masing-masing. Akan tetapi dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, disebutkan bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
إن الدين يسر ، ولن يشاد الدين أحد إلا غلبه ، فسددوا وقاربوا و أبشروا ، واستعينوا بالغدوة والروحة وشئ من الدلجة
“ Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidak ada yang mempersulit diri dalam agama ini kecuali dia akan capai sendiri, makanya amalkan agama ini dengan benar, perlahan-perlahan, dan berilah khabar gembira, serta gunakan waktu pagi, siang dan malam ( untuk mengerjakannya ) “ ( HR Bukhari )
Dalam hadis di atas disebutkan waktu pagi, siang dan malam, ertinya kita boleh menggunakan waktu-waktu tersebut untuk menghafal Al Qur’an. Sebagai contoh : di pagi hari, sehabis solat subuh sampai terbitnya matahari, boleh kita gunakan untuk menghafal Al Qur’an atau untuk mengulangi hafalan tersebut, waktu siang siang, habis solat zuhur, waktu petang habis solat Ashar, waktu malam habis solat Isya’ atau ketika melakukan solat tahajud dan seterusnya.
  • Langkah Ketigabelas : Salah satu waktu yang sangat tepat untuk melakukan pengulangan hafalan adalah waktu ketika sedang mengerjakan solat –solat sunnah, baik di masjid mahupun di rumah. Hal ini kerana waktu solat, seseorang sedang fokus menghadap Allah, dan fokus inilah yang membantu kita dalam mengulangi hafalan. Berbeza ketika di luar solat, seseorang cenderung untuk bosan berada dalam satu posisi, ia ingin selalu bergerak, kadang matanya melihat kanan atau kiri, atau kepalanya akan melihat ketika ada sesuatu yang menarik, atau bahkan kawannya akan menghampirinya dan mengajaknya berbual-bual. Berbeza kalau seseorang sedang solat, kawannya yang punya kepentingan kepadanya-pun terpaksa harus menunggu selesainya solat dan tidak berani mendekatinya, dan begitu seterusnya.
  • Langkah Keempatbelas : Salah satu faktor yang mendukung hafalan adalah memperhatikan ayat-ayat yang serupa ( mutasyabih ) . Biasanya seseorang yang tidak memperhatikan ayat-ayat yang serupa ( mutasyabih ), hafalannya akan tumpang tindih antara satu dengan lainnya. Ayat yang ada di juz lima umpamanya akan terbawa ke juz sepuluh. Ayat yang mestinya ada di surat Surat Al-Maidah akan terbawa ke surat Al-Baqarah, dan begitu seterusnya. Di bawah ini ada beberapa contoh ayat-ayat serupa ( mutasyabihah ) yang seseorang sering melakukan kesalahan ketika menghafalnya :
- ﴿ وَمَا أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ ﴾ البقرة 173 < ———— > ﴿ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ) المائدة 3 ، والأنعام 145، و النحل 115
- ( ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّين بغير الحق ) البقرة : 61
( إن الذين يكفرون بآيات اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّين بغير حق ) آل عمران : 21
( ذلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الأنبياء بغير حق ) آل عمرن : 112
Untuk melihat ayat –ayat mutasyabihat seperti ini secara lebih lengkap boleh dirujuk buku – buku berikut :
  1. Duurat At Tanzil wa Ghurrat At Ta’wil fi Bayan Al Ayat Al Mutasyabihat min Kitabillahi Al Aziz , karya Al Khatib Al Kafi.
  2. Asrar At Tikrar fi Al Qur’an, karya : Mahmud bin Hamzah Al Kirmany.
  3. Mutasyabihat Al Qur’an, Abul Husain bin Al Munady
  4. ‘Aunu Ar Rahman fi Hifdhi Al Qur’an, karya Abu Dzar Al Qalamuni
  • Langkah Kelimabelas : Setelah hafal Al Qur’an, jangan sampai ditinggal begitu saja. Banyak dari teman-teman yang sudah menamatkan Al Qur’an di salah satu pondok pesantren, setelah keluar dan sibuk dengan studinya yang lebih tinggi, atau setelah menikah atau sudah sibuk pada suatu pekerjaan, dia tidak lagi mempunyai program untuk menjaga hafalannya kembali, sehingga Al-Qur’an yang sudah dihafalnya beberapa tahun di pesantren akhirnya hanya tinggal kenangan saja. Setelah ditinggal lama dan sibuk dengan urusannya, ia merasa berat untuk mengembalikan hafalannya lagi. Fenomena seperti sangat banyak terjadi dan hal itu sangat disayangkan sekali. Boleh jadi, ia mendapatkan ijazah sebagai seorang yang bergelar ” hafiz ” atau ” hafizah “, akan tetapi jika ditanya tentang hafalan Al- Qur’an, maka jawapannya adalah kecewa.
Yang paling penting dalam hal ini bukanlah menghafal, kerana banyak orang mampu menghafal Al Qur’an dalam waktu yang sangat singkat, akan tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita menjaga hafalan tersebut agar tetap terus ada dalam dada kita. Di sinilah letak perbezaan antara orang yang benar-benar istiqamah dengan orang yang hanya rajin pada awalnya saja. Kerana, untuk menjaga hafalan Al Qur’an diperlukan kemahuan yang kuat dan istiqamah yang tinggi. Dia harus meluangkan waktunya setiap hari untuk mengulangi hafalannya. Banyak cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an, masing-masing tentunya memilih yang terbaik untuknya.
Diantara cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an adalah sebagai berikut :
Mengulangi hafalan menurut waktu solat lima waktu. Seorang muslim tentunya tidak pernah meninggalkan solat lima waktu, hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk mengulangi hafalannya. Agar terasa lebih ringan, hendaknya setiap solat dibagi menjadi dua bahagian, sebelum solat dan sesudahnya.
Sebelum solat umpamanya: sebelum azan, dan waktu antara azan dan iqamah. Apabila dia termasuk orang yang rajin ke masjid, sebaiknya pergi ke masjid sebelum azan agar waktu untuk mengulangi hafalannya lebih panjang.
Kemudian setelah solat, yaitu setelah membaca zikir ba’da solat atau zikir pagi pada solat shubuh dan setelah zikir selepas solat Asar. Seandainya saja, ia mampu mengulangi hafalannya sebelum solat sebanyak seperempat juz dan sesudah solat seperempat juz juga, maka dalam satu hari dia boleh mengulangi hafalannya sebanyak dua juz setengah.
Kalau istiqamah seperti ini, maka dia boleh menghatamkan hafalannya setiap dua belas hari, tanpa menyita waktunya sama sekali. Kalau dia mampu menyempurnakan setengah juz setiap hari pada solat malam atau solat-solat sunnah lainnya, bererti dia boleh menyelesaikan setiap harinya tiga juz, dan boleh mengkhatamkan Al Qur’an pada setiap sepuluh hari sekali. Banyak para ulama dahulu yang menghatamkan hafalannya setiap sepuluh hari sekali.
Ada sebahagian orang yang mengulangi hafalannya pada malam saja, yaitu ketika ia mengerjakan solat tahajud. Biasanya dia menghabiskan solat tahajudnya selama dua jam. Cuma kita tidak tahu, selama dua jam itu berapa juz yang ia dapatkan. Menurut ukuran umum, kalau hafalannya lancar, biasanya ia boleh menyelesaikan satu juz dalam waktu setengah jam. Bererti, selama dua jam dia boleh menyelesaikan dua sampai tiga juz dengan dikurangi waktu sujud dan ruku.
Ada juga sebagian teman yang mengulangi hafalannya dengan cara masuk dalam halaqah para penghafal Al Qur’an. Kalau halaqah tersebut berkumpul setiap tiga hari sekali, dan setiap peserta wajib mendengarkan hafalannya kepada temannya lima juz bererti masing-masing dari peserta mampu mengkhatamkan Al Qur’an setiap lima belas hari sekali. Inipun hanya boleh terlaksana jika masing-masing dari peserta mengulangi hafalannya sendiri-sendiri dahulu.
http://nurjeehan.hadithuna.com/

Cara Menghafal Al Quran

Segala puji Bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad r. Dalam tulisan ini akan kami kemukakan cara termudah untuk menghafalkan al quran. Keistimewaan teori ini adalah kuatnya hafalan yang akan diperoleh seseorang disertai cepatnya waktu yang ditempuh untuk mengkhatamkan al-Quran. Teori ini sangat mudah untuk di praktekan dan insya Allah akan sangat membantu bagi siapa saja yang ingin menghafalnya. Disini akan kami bawakan contoh praktis dalam mempraktekannya:

Misalnya saja jika anda ingin menghafalkan surat an-nisa, maka anda bisa mengikuti teori berikut ini:

1- Bacalah ayat pertama 20 kali:

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا {1}

2- Bacalah ayat kedua 20 kali:

وَءَاتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَتَبَدَّلُوا الْخَبِيثَ بِالطَّيِّبِ وَلاَتَأْكُلُوا أَمْوَالَهُمْ إِلَى أَمْوَالِكُمْ إِنَّهُ كَانَ حُوبًا كَبِيرًا {2}

3- Bacalah ayat ketiga 20 kali:

وَإِنْ خِفْتُمْ أّلاَّتُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانكِحُوا مَاطَابَ لَكُم مِّنَ النِّسَآءِ مَثْنَى وَثُلاَثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلاَّ تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَامَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلاَّتَعُولُوا {3}

4- Bacalah ayat keempat 20 kali:

وَءَاتُوا النِّسَآءَ صَدُقَاتِهِنَّ نِحْلَةً فَإِن طِبْنَ لَكُمْ عَن شَىْءٍ مِّنْهُ نَفَسًا فَكُلُوهُ هَنِيئًا مَّرِيئًا {4}

5- Kemudian membaca 4 ayat diatas dari awal hingga akhir menggabungkannya sebanyak 20 kali.

6- Bacalah ayat kelima 20 kali:

وَلاَتُؤْتُوا السُّفَهَآءَ أَمْوَالَكُمُ الَّتِي جَعَلَ اللهُ لَكُمْ قِيَامًا وَارْزُقُوهُمْ فِيهَا وَاكْسُوهُمْ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {5}

7- Bacalah ayat keenam 20 kali:

وَابْتَلُوا الْيَتَامَى حَتَّى إِذَابَلَغُوا النِّكَاحَ فَإِنْ ءَانَسْتُم مِّنْهُمْ رُشْدًا فَادْفَعُوا إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ وَلاَتَأْكُلُوهَآ إِسْرَافًا وَبِدَارًا أَن يَكْبَرُوا وَمَن كَانَ غَنِيًّا فَلْيَسْتَعْفِفْ وَمَن كَانَ فَقِيرًا فَلْيَأْكُلْ بِالْمَعْرُوفِ فَإِذَا دَفَعْتُمْ إِلَيْهِمْ أَمْوَالَهُمْ فَأَشْهَدُوا عَلَيْهِمْ وَكَفَى بِاللهِ حَسِيبًا {6}

8- Bacalah ayat ketujuh 20 kali:

لِّلرِّجَالِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ وَلِلنِّسَآءِ نَصِيبُُ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدَانِ وَاْلأَقْرَبُونَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ أَوْ كَثُرَ نَصِيبًا مَّفْرُوضًا {7}

9- Bacalah ayat kedelapan 20 kali:

وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُوْلُوا الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ فَارْزُقُوهُم مِّنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلاً مَّعْرُوفًا {8}

10- Kemudian membaca ayat ke 5 hingga ayat ke 8 untuk menggabungkannya sebanyak 20 kali.

11- Bacalah ayat ke 1 hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.

Demikian seterusnya hingga selesai seluruh al Quran, dan jangan sampai menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, agar tidak berat bagi anda untuk mengulang dan menjaganya.

- BAGAIMANA CARA MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA?

Jika anda ingin menambah hafalan baru pada hari berikutnya, maka sebelum menambah dengan hafalan baru, maka anda harus membaca hafalan lama dari ayat pertama hingga terakhir sebanyak 20 kali juga hal ini supaya hafalan tersebut kokoh dan kuat dalam ingatan anda, kemudian anda memulai hafalan baru dengan cara yang sama seperti yang anda lakukan ketika menghafal ayat-ayat sebelumnya.

- BAGIMANA CARA MENGGABUNG ANTARA MENGULANG (MURAJA'AH) DAN MENAMBAH HAFALAN BARU?

Jangan sekali-kali anda menambah hafalan tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya, karena jika anda menghafal al quran terus-menerus tanpa mengulangnya terlebih dahulu hingga bisa menyelesaikan semua al quran, kemudian anda ingin mengulangnya dari awal niscaya hal itu akan terasa berat sekali, karena secara tidak disadari anda akan banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal dan seolah-olah menghafal dari nol, oleh karena itu cara yang paling baik dalam meghafal al quran adalah dengan mengumpulkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Anda bisa membagi seluruh mushaf menjadi tiga bagian, setiap 10 juz menjadi satu bagian, jika anda dalam sehari menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga anda dapat menyelesaikan sepuluh juz, jika anda telah menyelesaikan sepuluh juz maka berhentilah selama satu bulan penuh untuk mengulang yang telah dihafal dengan cara setiap hari anda mengulang sebanyak delapan halaman.

Setelah satu bulan anda mengulang hafalan, anda mulai kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, dan mengulang setiap harinya 8 halaman sehingga anda bisa menyelesaikan 20 juz, jika anda telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulang, setiap hari anda harus mengulang 8 halaman, jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah enghafal kembali setiap harinya satu atau dua halaman tergantung kemampuan dan setiap harinya mengulang apa yang telah dihafal sebanyak 8 lembar, hingga anda bisa menyelesaikan seluruh al-qur an.

Jika anda telah menyelesaikan 30 juz, ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan setiap harinya setengah juz, kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya juga setiap harinya diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama, kemudian pindahlah untuk mengulang sepuluh juz terakhir dengan cara yang hampir sama, yaitu setiapharinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.

- BAGAIMANA CARA MENGULANG AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH MENYELESAIKAN MURAJAAH DIATAS?

Mulailah mengulang al-qur an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulangnya 3 kali dalam sehari, dengan demikian maka anda akan bisa mengkhatamkan al-Quran setiap dua minggu sekali.

Dengan cara ini maka dalam jangka satu tahun insya Allah anda telah mutqin (kokoh) dalam menghafal al qur an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun.

- APA YANG DILAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL QUR AN SELAMA SATU TAHUN?

Setelah menguasai hafalan dan mengulangnya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, jadikanlah al qur an sebagai wirid harian anda hingga akhir hayat, karena itulah yang dilakukan oleh Nabi r semasa hidupnya, beliau membagi al qur an menjadi tujuh bagian dan setiap harinya beliau mengulang setiap bagian tersebut, sehingga beliau mengkhatamkan al-quran setiap 7 hari sekali.

Aus bin Huzaifah rahimahullah; aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah bagiamana cara mereka membagi al qur an untuk dijadikan wirid harian? Mereka menjawab: "kami kelompokan menjadi 3 surat, 5 surat, 7 surat, 9 surat, 11 surat, dan wirid mufashal dari surat qaaf hingga khatam ( al Qur an)". (HR. Ahmad).

Jadi mereka membagi wiridnya sebagai berikut:

- Hari pertama: membaca surat "al fatihah" hingga akhir surat "an-nisa",

- Hari kedua: dari surat "al maidah" hingga akhir surat "at-taubah",

- Hari ketiga: dari surat "yunus" hingga akhir surat "an-nahl",

- Hari keempat: dari surat "al isra" hingga akhir surat "al furqan",

- Hari kelima: dari surat "asy syu'ara" hingga akhir surat "yaasin",

- Hari keenam: dari surat "ash-shafat" hingga akhir surat "al hujurat",

- Hari ketujuh: dari surat "qaaf" hingga akhir surat "an-naas".

Para ulama menyingkat wirid nabi dengan al-Qur an menjadi kata: " Fami bisyauqin ( فمي بشوق ) ", dari masing-masing huruf tersebut menjadi symbol dari surat yang dijadikan wirid Nabi pada setiap harinya maka:

- huruf "fa" symbol dari surat "al fatihah", sebagai awal wirid beliau hari pertama,

- huruf "mim" symbol dari surat "al maidah", sebagai awal wirid beliau hari kedua,

- huruf "ya" symbol dari surat "yunus", sebagai wirid beliau hari ketiga,

- huruf "ba" symbol dari surat "bani israil (nama lain dari surat al isra)", sebagai wirid beliau hari keempat,

- huruf "syin" symbol dari surat "asy syu'ara", sebagai awal wirid beliau hari kelima,

- huruf "wau" symbol dari surat "wa shafaat", sebagai awal wirid beliau hari keenam,

- huruf "qaaf" symbol dari surat "qaaf", sebagai awal wirid beliau hari ketujuh hingga akhir surat "an-nas".

Adapun pembagian hizib yang ada pada al-qur an sekarang ini tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.

- BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (MIRIP) DALAM AL-QUR AN?

Cara terbaik untuk membedakan antara bacaan yang hampir sama (mutasyabih) adalah dengan cara membuka mushaf lalu bandingkan antara kedua ayat tersebut dan cermatilah perbedaan antara keduanya, kemudian buatlah tanda yang bisa untuk membedakan antara keduanya, dan ketika anda melakukan murajaah hafalan perhatikan perbedaan tersebut dan ulangilah secara terus menerus sehingga anda bisa mengingatnya dengan baik dan hafalan anda menjadi kuat (mutqin).

- KAIDAH DAN KETENTUAN MENGHAFAL:

1- Anda harus menghafal melalui seorang guru atau syekh yang bisa membenarkan bacaan anda jika salah.

2- Hafalkanlah setiap hari sebanyak 2 halaman, 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib, dengan cara ini insya Allah anda akan bisa menghafal al-qur an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun, akan tetapi jika anda memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka anda akan sulit untuk menjaga dan memantapkannya, sehingga hafalan anda akan menjadi lemah dan banyak yang dilupakan.

3- Hafalkanlah mulai dari surat an-nas hingga surat al baqarah (membalik urutan al Qur an), karena hal itu lebih mudah.

4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf tertentu baik dalam cetakan maupun bentuknya, hal itu agar lebih mudah untuk menguatkan hafalan dan agar lebih mudah mengingat setiap ayatnya serta permulaan dan akhir setiap halamannya.

5- Setiap yang menghafalkan al-quran pada 2 tahun pertama biasanya akan mudah hilang apa yang telah ia hafalkan, masa ini disebut masa "tajmi'" (pengumpulan hafalan), maka jangan bersedih karena sulitnya mengulang atau banyak kelirunya dalam hafalan, ini merupakan masa cobaan bagi para penghafal al-qur an, dan ini adalah masa yang rentan dan bisa menjadi pintu syetan untuk menggoda dan berusaha untuk menghentikan dari menghafal, maka jangan pedulikan godaannya dan teruslah menghafal, karena meghafal al-quran merupakan harta yang sangat berharga dan tidak tidak diberikan kecuali kepada orag yang dikaruniai Allah swt, akhirnya kita memohon kepada-Nya agar termasuk menjadi hamba-hamba-Nya yang diberi taufiq untuk menghafal dan mengamalkan kitabNya dan mengikuti sunnah nabi-Nya dalam kehidupan yang fana ini. Amin ya rabal 'alamin.
http://www.islamhouse.com/p/117583

Daftar Santri Lulus Predikat Syahadah

Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010

Daftar Pencapain Santri

PENCAPAIAN TAHFIDZ 2010/2011

NO NAMA KELAS CAPAIAN (JUZ) KET
1 Farah Bella VII - Anggota baru
2 Yuni Safitri VII - Anggota baru
3 Salma Sabila VII - Anggota baru
4 Anisa Nabila VII - Anggota baru
5 Wanudyah Sabrina VII - Anggota baru
6 Aniswatur Ruwaida VIII 2
7 Aulia Muftia VIII 1,5
8 Chamelia VIII 2
9 Hiqni Sabilatuz VIII 1,5
10 Kurnia VIII 1,5
11 Adityah Zahrani VIII - Anggota baru
12 Khoirunisa IX 1,5
13 Ardiaz Fitra IX 1,5
14 Fatimah Yasin IX 2
15 Galuh Ratna IX 2
16 Hafni Meiranisa IX 4
17 Hasna Nadidah IX 2
18 Ismi Wahidatul H IX 1,5
19 Nila Nadia Eka IX 3
20 Nurul Hidayati IX 1,5
21 Putri Salwa IX 2
22 Rosyda Amalia IX 4,5
23 Siti Sarah IX 1,5
24 Tahdia Rosyada IX 1,5
25 Titaviana IX 2
26 Ulfa Riani IX 3
27 Manar Hanifah IX 1,5
28 Nur Lailatul Fitriyah IX 1
29 Nafisa Rima A Tks C - Anggota baru
30 Aura Nabila Tks D - Anggota baru
31 Anisa Rahmani Tks D - Anggota baru
32 Annie Ratillah XII MA 4
33 Bernita S XI SMA 2,5
34 Halida Adistya XII.MA 4
35 Hana Septi XI MA 1
36 Ratna Raihana XII.SMA 2
37 Arifa Hilma XI.MA 5
38 Aulia Nurisa XI.MA 2
39 Aulia Lathifah XI.MA 2
40 Baiq Yuliatri XI SMA 2,5
41 Riza Kholida XII.MA 7
42 Rohmatul Laili XII.SMA 3
43 Ulya Khasna XII.MA 4,5
44 Utih Amartiwi XII.SMA 4
45 Yofita Noor XII.SMA 3
46 Fatmi Natasya XI MA 3
47 Fitri Dyah A XI.MA 2
48 Irma Noor B XI.MA 2,5
49 Endar W XI.MA 2
50 Miftahul Jannah XI.MA 2
51 Mira Zulistia XI.MA 4,5
52 Ratna Vidiana XI SMA 0,5
53 Renny Primasari XI.MA 2
54 Sri Rochayati XI.MA 2,5
55 Tyas Arumsari XI.MA 3
56 Umi Citrayani XI.MA 3
57 laily Sayyidah XI MA 1
58 Izza 'Amalia X.3 - Anggota baru
59 Heralda Fawrin X MA 2
60 Indah Puspita X MA 2,5
61 Intan Pratiwi X SMA 1,5
62 Najma Aulia X MA 2
63 Novi Dewi K X SMA 1,5
64 Dian P X MA 2
65 Dhiyanara Novi X MA 1
66 Bunga Islam XII MA 2
67 Iffah Fitriyah XII MA 2
68 Rafidatus S X MA 2

Kegiatan PLK Tahfidz Oktober 2010

LAPORAN BULANAN
PROGRAM LAYANAN KHUSUS
KULLIYYAH TAHFIDZ AL-QURAN
KESANTRIAN PUTRI
PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM
Bulan : Oktober 2010

1. Rekruitmen santri baru
Demi memperlancar perkembangan program kulliyah tahfidz al-quran, maka kami membuka pendaftaran peserta KTQ pada tanggal 23 Oktober 2010 sampai tanggal 26 Oktober 2010, selama waktu tiga hari tersebut ada 34 santriwati yang berminat mengikuti program ini. Sesuai rencana awal, pada tanggal 27 Oktober 2010 jam 13.30-16.30 dengan diikuti peserta yang telah terdaftar, kami mengadakan tes seleksi, yang meliputi tes baca al-quran dan hafalan juz 30.Dari sekian peserta yang mengikuti seleksi,kami hanya mengambil 10 peserta saja dengan pertimbangan-pertimbangan yang ada. Akhirnya pada tanggal 28 Oktober 2010 pengumuman hasil tes bisa ditempelkan dan keesokan harinya,tepatnya hari jum'at tanggal 29 Oktober 2010, semua anggota KTQ baik anggota yang lama maupun yang baru dikumpulkan di aula putri untuk diberi pengarahan dan penegasan peraturan.
2. Pelaksanaan program
Walaupun pelaksanaan program ini baru bisa berjalan setelah diadakannya pengarahan pd hari jum'at tanggal 29 Oktober 2010. karena memang sebelumnya ada ujian tengah semester dan acara POSA. InsyaAllah akan bisa berjalan dengan lancar.
Agenda bulan Oktober
a. Tgl 23-26 : Pendaftaran Anggota Baru
b. Tgl 27 : Tes Seleksi
c. Tgl 28 : Pengumuman hasil tes
d. Tgl 29 : Sosialisasi program tahfidz kepada anggota baru
Penegasan Peraturan tahfidz kepada anggota lama
e. Tgl 30 : Awal Kegiatan Kulliyyah Tahfiidz Al Qur'an

Jadwal Kegiatan
a. Setoran hafalan setiap ba'da shubuh bertempat di aula putri.
b. Muroja'ah setiap hari Sabtu, Ahad,Senin dan Selasa bertempat di aula pada jam 16.00-17.00
c. Tasmi' setiap hari Jum'at bertempat di asrama tahfidz.

Jumlah Anggota
Jumlah anggota tahfidz adalah 68 santri, terdiri dari:
a. 37 santri kibar
b. 31 santri shighor


3. Pencapaian hafalan
(Terlampir)

4. Pengeluaran keuangan
Masih melalui administrasi kesantrian putri



JADWAL KEGIATAN
PLK KULLIYAH TAHFIDZ AL-QURAN

HARI 05.00-06.00 16.00-17.00 20.00-21.00 TEMPAT
SABTU Setoran hafalan Muroja'ah Aula
AHAD Setoran hafalan Muroja'ah Aula
SENIN Setoran hafalan Muroja'ah Kajian Tafsir Aula
SELASA Setoran hafalan Muroja'ah Aula
RABU Setoran hafalan Muhadhoroh Aula
KAMIS Setoran hafalan Muhadhoroh Aula
JUM'AT Tasmi' - Aula-labas























PROGRAM KERJA
PROGRAM LAYANAN KHUSUS
KULLIYYAH TAHFIDZ AL-QURAN
KESANTRIAN PUTRI
PONDOK PESANTREN MODERN ISLAM ASSALAAM
Bulan : Nopember 2010


Rencana Program Kerja Bagian Kurikulum dan Kesiswaan
1. Pembuatan kurikulum pendamping kegiatan tahfidz
2. Program pembinaan, pengarahan dan pemantauan santri tahfidz
3. Membuat mekanisme komunikasi dengan wali santri
4. Membuat laporan bulanan

Rencana Program Kerja Bagian Tata Usaha dan Sanpras
1. Menyediakan sarana pelaksanaan tahfidz
2. Membuat rekapitulasi perkembangan santri
3. Membuat laporan keuangan bulanan
4. Membuat laporan bulanan hasil program kerja

Estimasi anggaran kebutuhan PLK Kulliyah Tahfidz al-Quran
(Terlampir)

Pengelola PLK Tahfdz al-Quran

Mudir : Drs. H. Ma’ruf Rohmat
Wadir I : Kadarusman, M.Ag
Ka. Kesantrian Putri : Yanik Khizanatul Kh, S.Ag
Ketua : Ummu Hamidah, S.PdI
Wakaur Kurikulum dan Kesiswaan : Aswit Saccharosa SK, S.Pd
Wakaur TU, KU dan Sanpras : Immarotul Khoiriyah
Musyrifah :
1. Faizatul Widad
2. Siti Nur Anisa
3. Diah Wahyu Triyani
4. Dyah Wahyu Ika
5. Ika Mufidatul Hasanah